“Salawat dan Nasehat Hidup” Dalam Silaturrahim Alumni SMP Negeri Ngadiluwih Kediri di YPI Al-Fattah Kota Batu

Ada sebuah guyonan khas masyarakat pesantren, bahwa silaturahim itu bisa  “memanjangkan  umur dan  memanjangkan usus (mengenyangkan)”. Lebih dari itu,  silaturahim  yang dilaksanakan, serta diikuti oleh 51 orang  alumni SMP Negeri Ngadiluwih, Kediri di Aula Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al-Fattah Kota Batu, mendulang  nasehat dari dua orang  ustadz berbeda (Batu, 16/01/2022).

 Ustadz Abdul  Hamid yang hadir mewakili YPI Al Fattah, Batu. Menyambut baik kedatangan rombongan Alumni SMP Negeri Ngadiluwih, Kediri. Dalam sambutannya, ia memulai dengan ta’aruf singkat tentang  dirinya dan YPI Al Fattah. Alih-alih memberi sambutan, ustadz yang akrab dipanggil “Kang Hamid” ini diminta memberikan ceramah oleh gurunya, yang adalah salah satu rombongan Alumni.

 “Sebenarnya saya grogi bapak-ibu kalau ceremah kemudian ada guru saya, ustadz Shohibul Anwar. Yah, tapi kalau murid harus sami’na wa atho’na apa kata guru” tutur Kang Hamid disambut senyum para alumni yang hadir tersebut.   

 Dalam ceramahnya, ustadz Hamid memulai dengan kisah seorang Nenek di Madura yang mempunyai amalan yang sangat dicintai yaitu salawat. Ustadz Hamid menjelaskan pentinya salawat kepada para alumni yang hadir, juga mengingatkan tentang pentingya untuk tetap istiqamah bersalawat kepada Nabi Muhammad Saw.

 “Bapak-ibu yang dirahmati Allah Swt, kita patut dan selalu istiqamah untuk salawat pada Nabi Muhammad Saw, sehingga kelak kita mendapatkan syafa’at di hari akhir” Tutur Ustadz Hamid dalam ceramah singkatnya itu.

 Sementara itu, Ustadz Shohibul Anwar melengkapi rangkaian acara yang bertempat di Aula YPI Al-Fattah dengan nasehat hidup, bahwa hidup dan kehidupan harus dijalani ala kadarnya saja. Apa yang diinginkan oleh manusia di dunia ini tidak bisa untuk dicapai sepenuhnya.

 “Hidup itu seperti alimat yanng   teman-teman  kirim di grup WA urip kok ngunu-ngunu ae (Hidup kok begini-begini saja), ya memang seperti itu, maka jalani seadanya saja, tidak usah melebihi batas yang Allah Swt beri untuk kita di usia seperti ini” tutur Ustadz Shohibul Anwar.

 Acara silaturahmi kemudian berakhir dengan ramah tamah di halaman YPI Al-Fattah, Batu dengan Bakso dan buah Durian yang sudah disediakan sebelum para Alumni kembali ke Ngadiluwih, Kediri.* (S/R)

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *