Penilaian tengah semester (PTS) SD Integral Al-Fattah Kota Batu, yang dilaksanakan pada tanggal 07-11 maret 2022 berjalan dengan lancar dan mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang berlaku. Siswa yang hadir sedari pagi diperiksa suhu badannya menggunakan thermogun, sebelum memasuki ruang kelas yang telah dikondisikan dengan protokol kesehatan (Batu, 08/03/2022).
Berbeda pada ujian PTS sebelumnya, pada PTS Genap kali ini menggunakan dua model, yaitu offline dan online. Skema ini dilaksanakan, sebagai alternatif bagi siswa/I, yang sakit untuk bisa mengikuti ujian PTS dari rumah via online, dengan menggunakan perangkat aplikasi google meet yang telah difasilitasi oleh pihak sekolah. Sebagaimana yang djelaskan oleh Ustadz Humaidi, selaku kepala sekolah SD Integral Al-Fattah.
“Kegiatan PTS Genap kali ini dilaksanakan dua model, offline dan online. Kenapa memakai dua model, karena situasi kurang memungkinkan. Ananda yang merasa sakit dan orang tua tidak setuju dengan offline sekolah mempersilahkan orang tua ananda mengerjakan ujian di rumah, dengan tetap di awasi oleh ustadz/ah via google meet” tutur ustadz Humaidi.
Selain itu, lanjut Ustadz Humaidi, bagi ananda yang sehat, sekolah mempersilahkan hadir dengan memfasilitasi ujiannya secara offline, sehingga kegiatan PTS kali ini bisa dilaksankan secara bersamaan, secara offline dan online tanpa merugikan para siswa/I yang ada.
“Ananda yang sehat dan orang tua setuju ke sekolah, pihak sekolah mempersilahkan hadir dengan tetap mematuhi protokol covid, wajib memakai masker dan membawa makan, minum dari rumah. Bukan hanya ananda yang demikian, ustadz/ah yang sakit diharap melaksanakan WFH”. Tutur Ustadz Humaidi.
“Kami merasa bangga karena semua kegiatan dilaksanakan secara bersamaan tanpa merugikan satu sama lain. Ananda terlayani dengan baik dan Ustadz/ah bisa mengontrol akademik dan adab dengan seksama”Lanjut Ustadz Humaidi.
Pria lulusan Pasca Sarjana Stai Diponegoro Tulungagung, pada jurusan Managemen Pendidikan Islam ini sangat berharap kegiatan KBM ke depan bisa dilaksanakan secara offline, karena dari segi pengaturan adab, mengaji, dan akademik sangat banyak pengaruhnya.
Jika online ananda menggunakan gadget, mereka sibuk bermain game, hingga tidak sedikit dari ananda yang kurang konsentrasi terlebih saat ada panggilan masuk dan sponsor lewat.*